Rokok dibuat dari tanaman tropis Tembakau (Nicotiana tobaccum). Apabila dibakar, asap yang dihasilkan mengandung kurang lebih 4000 racun dengan 3 komponen utama yaitu :
Nikotin yang menyebabkan ketergantungan.
Nikotina (pengalihan Nikotin) adalah :
- Senyawa kimia organik kelompok alkaloid yang dihasilkan secara alami pada berbagai macam tumbuhan, terutama suku terung-terungan (Solanaceae) seperti tembakau dan tomat. Nikotina berkadar 0,3 sampai 5,0% dari berat kering tembakau berasal dari hasil biosintesis di akar dan terakumulasi di daun. Nikotina merupakan racun saraf yang potensial dan digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis insektisida. Pada konsentrasi rendah, zat ini dapat menimbulkan kecanduan, khususnya pada rokok. Nikotina memiliki daya karsinogenik terbatas yang menjadi penghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel-sel kanker, akan tetapi nikotina tidak menyebabkan perkembangan sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker.
- Suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem
syaraf, mempercepat detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga
menambah resiko terkena penyakit jantung. Selain itu zat ini paling
sering dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni saraf
tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh
darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya.
Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari sudah
bisa membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam
memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat
diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran
darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat
ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin
dapat ditemukan pada cairan gusi.
TAR yang bersifat karsinogenik (pencetus kanker)
TAR” secara
standar internasional adalah pengukuran berat material asap rokok yang
mengandung racun dan bahan berbahaya lain. Umumnya apabila nilai TAR
tinggi maka nafas terasa berat, sesak dan dada sakit. Zat berbahaya ini
juga berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru -
paru dan sistem pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis
kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus menyebabkan kanker paru -
paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan
perokok ). Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke dalam aliran
darah dan kemudian dikeluarkan di urine. TAR yang tersisa di kantung
kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih. Selain itu
TAR dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel
darah merah untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat
besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran darah.
Karbon monoksida (CO) yang menyebabkan gangguan sistem pernafasan.
Karbonmonoksida atau CO adalah suatu gas yang tidak
berwarna, tidak berbau dan juga tidak berasa. Gas CO dapat berbentuk
cairan pada suhu dibawah -129OC. Gas CO sebagian besar
berasal dari pembakaran bahan fosil dengan udara, berupa gas buangan. Di
kota besar yang padat lalu lintasnya akan banyak menghasilkan gas CO
sehingga kadar CO dalam udara relatif tinggi dibandingkan dengan daerah
pedesaan. Selain itu dari gas CO dapat pula terbentuk dari proses
industri. Secara alamiah gas CO juga dapat terbentuk, walaupun jumlahnya
relatif sedikit, seperti gas hasil kegiatan gunung berapi, proses
biologi dan lain-lain. Karbonmonoksida (CO) apabila terhisap ke dalam
paru-paru akan ikut peredaran darah dan akan menghalangi masuknya
oksigen yang akan dibutuhkan oleh tubuh. Hal ini dapat terjadi karena
gas CO bersifat racun metabolisme, ikut bereaksi secara metabolisme
dengan darah. Seperti halnya oksigen, gas CO bereaksi dengan darah
(hemoglobin) :
Hemoglobin + O2 –> O2Hb (oksihemoglobin)
Hemoglobin + CO –> COHb (karboksihemoglobin)
Selain itu komponen2 lain yang terdapat di dalam rokok :
Hemoglobin + CO –> COHb (karboksihemoglobin)
Konsentrasi gas CO sampai dengan 100 ppm
masih dianggap aman kalau waktu kontak hanya sebentar. Gas CO sebanyak
30 ppm apabila dihisap manusia selama 8 jam akan menimbulkan rasa pusing
dan mual. Pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap tubuh manusia
ternyata tidak sama dengan manusia yang satu dengan yang lainnya.
Konsentrasi
gas CO disuatu ruang akan naik bila di ruangan itu ada orang yang
merokok. Orang yang merokok akan mengeluarkan asap rokok yang mengandung
gas CO dengan konsentrasi lebih dari 20.000 ppm yang kemudian menjadi
encer sekitar 400-5000 ppm selama dihisap. Konsentrasi gas CO yang
tinggi didalam asap rokok menyebabkan kandungan COHb dalam darah orang
yang merokok jadi meningkat. Keadaan ini sudah barang tentu sangat
membahayakan kesehatan orang yang merokok. Orang yang merokok dalam
waktu yang cukup lama (perokok berat) konsentrasi CO-Hb dalam darahnya
sekitar 6,9%. Hal inilah yang menyebabkan perokok berat mudah terkena
serangan jantung.
Pengaruh
konsentrasi gas CO di udara sampai dengan dengan 100 ppm terhadap
tanaman hampir tidak ada, khususnya pada tanaman tingkat tinggi. Bila
konsentrasi gas CO di udara mencapai 2000 ppm dan waktu kontak lebih
dari 24 jam, maka kana mempengaruhi kemampuan fiksasi nitrogen oleh
bakteri bebas yang ada pada lingkungan terutama yang terdapat pada akar
tanaman.
Gas
CO sangat berbahaya, tidak berwama dan tidak berbau, berat jenis
sedikit lebih ringan dari udara (menguap secara perlahan ke udara), CO
tidak stabil dan membentuk CO2 untuk mencapai kestabilan
phasa gasnya. CO berbahaya karena bereaksi dengan haemoglobin darah
membentuk Carboxy haemoglobin (CO-Hb). Akibatnya fungsi Hb membawa
oksigen ke sel- sel tubuh terhalangi, sehingga gejala keracunan sesak
nafas dan penderita pucat. Reaksi CO dapat menggantikan O2 dalam
haemoglobin dengan reaksi :
02Hb + CO –> OHb + O2
Penurunan
kesadaran sehingga terjadi banyak kecelakaan, fungsi sistem kontrol
syaraf turun serta fungsi jantung dan paru-paru menurun bahkan dapat
menyebabkan kematian. Waktu tinggal CO dalam atmosfer lebih kurang 4
bulan. CO dapat dioksidasi menjadi CO2 dalam atmosfer adalah HO dan HO2 radikal, atau oksigen dan ozon. Mikroorganisme tanah merupakan bahan yang dapat menghilangkan CO dari atmosfer.
Dari
penelitian diketahui bahwa udara yang mengandung CO sebesar 120 ppm
dapat dihilangkan selaIna 3 jam dengan cara mengontakkan dengan 2,8 kg
tanah (Human, 1971), dengan demikian mikroorganisme dapat pula
menghilangkan senyawa CO dari lingkungan, sejauh ini yang berperan aktif
adalah jamur penicillium dan Aspergillus.
Selain itu komponen2 lain yang terdapat di dalam rokok :
- Fenol (bahan pembersih lantai)
- Aseton (bahan pembersih cat kuku)
- Arsen (bahan racun tikus)
- Merkuri (penyebab penyakit minamata)
- Hidrogen Sianida
- Formalin (bahan pengawet mayat)

Lengkapnya Punya Teman Saya:
Evolutions Backlinks ™
URL |
Code For Forum |
HTML Code |